Langsung ke konten utama

Tugas Guru Abad 21

"Education is the key to success in life, and teachers make a lasting impact in the lives of their students." (Solomon Ortiz)

KEMAMPUAN dasar berupa membaca, menulis dan berhitung kini dipandang tidak cukup sebagai bekal dalam menghadapi persoalan kehidupan yang semakin kompleks di era Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan kian menguatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta digitalisasi di nyaris semua bidang kehidupan. 

Dewasa ini, individu dituntut memiliki kemampuan daya nalar tinggi. Proses pembelajaran di sekolah tidak boleh lagi cuma menekankan pada aspek hafalan (memorizing). Dengan demikian, berbagai pengetahuan yang diajarkan di sekolah tidak cukup hanya sebatas mampu diingat oleh para siswa, tetapi harus pula mampu diterapkan oleh para siswa dalam kehidupan nyata mereka.

Pada saat yang sama, siswa juga perlu didorong untuk senantiasa berpikir kritis sehingga mereka mampu memutuskan apa yang harus mereka yakini dan lakukan (Norris & Ennis, 1989), mampu melakukan penalaran, bertanya, mengobservasi, menjelaskan, membandingkan, menghubungkan, menemukan permasalahan maupun menjajaki berbagai pandangan (Barahal, 2008). Di samping itu, mereka mampu pula mengenali kredibilitas sumber informasi, mampu membedakan mana asumsi, generalisasi maupun bias (Collins, 2014).

Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) menjadi salah satu hal yang perlu senantiasa ditekankan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa harus dilatih untuk mampu melahirkan solusi-solusi yang mungkin atas aneka persoalan kehidupan yang mereka hadapi.

Siswa perlu didorong untuk senantiasa berpikir kritis . Foto: @djokomailee.

Tugas para guru

Untuk membantu meningkatkan kemampuan daya nalar tinggi siswa, selama kegiatan pembelajaran berlangsung, setidaknya para guru abad 21 mesti mampu melakukan sejumlah tugas sebagai berikut.

Pertama, guru mesti mampu menciptakan budaya bertanya. Guru wajib mendorong siswa untuk selalu bertanya. Kalaupun saat siswa bertanya dan  guru belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, selalu tunjukkan kepada mereka di mana mereka dapat mendapatkan jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang mereka ajukan. 

Kedua, guru mesti mampu mengkoneksikan berbagai konsep. Para guru perlu mengajari siswa mereka untuk mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya. Misalnya, mulai dari sebuah konsep kecil dikaitkan dengan sebuah konsep yang lebih besar dan lebih luas. Dengan demikian,  mereka akan terbiasa memahami sebuah persoalan secara komprehensif.

Ketiga, guru mesti mampu mengajari siswa menafsirkan dan menyimpulkan fakta-fakta. Misalnya, perlihatkan siswa sebuah gambar di mana orang-orang sedang antre di sebuah tempat publik. Mintalah masing-masing siswa menafsirkan dan menyimpulkan apa yang dilihatnya di gambar itu.

Keempat, guru mesti dapat membantu siswa untuk menemukan berbagai cara pemecahan masalah. Jajaki kemungkinan-kemungkinan penggunaan metode alternatif yang berbeda-beda dalam menyelesaikan beragam permasalahan.

Pendidikan mesti mampu mendorong siswa berpikir out of the box. Foto: @djokomailee.

Kelima, guru mesti mampu mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemikiran kreatif di mana mereka dapat mengimajinasikan, merancang dan menemukan apa yang mereka pikirkan. Guru mesti mampu pula mendorong agar siswa dapat berpikir di luar tempurung (out of the box). 

Keenam, garu mesti mampu mendorong para siswa agar memiliki kapabilitas dalam mengelaborasi setiap jawaban yang mereka berikan. Bagaimanapun, untuk mencapai kemampuan daya nalar tingkat tinggi, para siswa benar-benar dituntut memahami sebuah konsep, bukan sekadar mengingat atau menghafalnya. Kemampuan mengelaborasi jawaban secara lebih detil atas sebuah pertanyaan dapat menjadi indikator apakah siswa memahami sebuah konsep atau cuma sekedar mengingat atau menghafalnya. 

Mengalami penurunan

Jujur saja,  Indonesia boleh dibilang  termasuk negara yang ketinggalan dalam soal sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek kemampuan daya nalar tinggi. Mayoritas sekolah kita masih berkutat pada sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek hafalan. 

Pendidikan adalah kunci kemajuan. Foto: @djokomailee.

Oleh sebab itu, tidak perlu heran kalau kualitas pendidikan di negara kita justru tertinggal dari sejumlah negara. Setidaknya hal ini terlihat, misalnya, dari hasil survei Program for International Students Assesment (PISA) beberapa waktu lalu di mana  Indonesia malah  mengalami penurunan yang cukup besar. Sebelumnya di tahun 2015, negara kita masih berada di peringkat 64, namun di tahun 2018 negara kita justru melorot ke peringkat 74 dari 79 negara yang disurvei. 

Untuk mengejar ketinggalan kita dari negara-negara lain, pembenahan sistem pembelajaran di sekolah-sekolah kita harus segera dilakukan. Kompetensi guru kita perlu kian ditingkatkan sehingga mereka benar-benar mampu berkontribusi bagi peningkatan kemampuan daya nalar tinggi para siswanya.

Pendidikan adalah kunci bagi kemajuan. Semakin maju pendidikan suatu bangsa, maka semakin maju dan berkualitas bangsa tersebut. Sudah barang tentu, kita semua ingin  agar bangsa ini semakin maju. Guru, dalam semua level pendidikan, memiliki posisi sentral dalam ikut memajukan bangsa ini.(djk)***

---


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Making Sustainable Fashion Become Reality

In the era of global boiling, where environmental awareness is becoming more important than before, we really need to create sustainable living conditions with a lower carbon footprint. Adopting sustainable fashion practices is one of the keys to achieving a sustainable livelihood on planet Earth. Truth to be told, almost all of our activities have negative impacts on the environment. Our daily activities and choices, from the food and drink we consume, the modes of transportation we use to the clothes we wear, leave carbon footprints which cumulative impact makes our Earth's temperature continue to increase. The bad news is that we are now no longer in the era of global warming. But, we have entered the era of global boiling. At least that's what we heard from the statement of the Secretary General of the United Nations [UN], Antonio Guterres, after several scientists confirmed that last July was the hottest month in the history of Earth's life. Speaking before the journa...

Peluang Mendulang Cuan Bersama IndiHome

IndiHome bukan saja telah membuat aktivitas kita jadi tanpa batas, tetapi juga telah memberi peluang bagi kita untuk mendulang cuan.  Lumpuh. Mungkin kata itulah yang paling tepat utuk melukiskan bagaimana segala aktivitas kehidupan kita dibuat berhenti total andai pandemi COVID terjadi pada 30-40 tahun silam. Beruntung COVID datang di saat internet telah mejadi bagian dari kehidupan kita. Meski diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat demi mencegah penularan virus COVID, toh beragam aktivitas kita masih dapat kita lakukan dengan mudah. Sumber gambar: wifiindihome.web.id Selama pandemi COVID, boleh dibilang internet menjadi salah satu penyelamat roda kehidupan kita, bahkan peradaban kita. Dan ketika berbicara internet, mau tidak mau, kita harus menyinggung IndiHome, yang kini telah menjadi internetnya Indonesia. Berkat keberadaan IndiHome, yang memiliki tagline Aktivitas   tanpa Batas itu, kita masih bisa bekerja dari rumah dan menafkahi keluarga, kendati pandemi COVID...

Bingung Cari Asuransi Mobil? Cukup Klik Tugu Insurance!

DIGITALISASI dan transformasi digital sekarang ini merupakan keniscayaan. Nyaris semua sektor kehidupan kini mengalaminya. Tidak terkecuali sektor asuransi. Mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman, berangsur-angsur, perusahaan-perusahaan asuransi mulai menerapkan digitalisasi untuk sejumlah layanan dan produknya.  Untuk memilih dan membeli produk asuransi, misalnya, nasabah tidak perlu repot-repot datang menemui staf layanan pelanggan ( customer service ). Cukup menggunakan ponsel atau komputer serta koneksi internet dan kemudian mengakses aplikasi digital yang telah disediakan, pemilihan dan pembelian sebuah produk asuransi bisa segera dilakukan. Digitalisasi menerpa segenap sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor asuransi. Sumber gambar: tugu.com. Ke depan, boleh jadi digitalisasi di sektor asuransi ini akan semakin mengemuka. Fenomenanya mirip seperti apa yang terjadi dalam sektor-sektor finansial dan perbankan. Di Indonesia, saat ini, sudah ada sejumlah perusahaan asuransi ...