TATKALA kita membincangkan musik Indonesia, khususnya musik pop, tampaknya kurang lengkap rasanya bila tidak menyinggung-nyinggung nama Bimbo, kelompok musik legendaris asal Kota Bandung, yang mulanya lebih beken dengan sebutan Trio Bimbo.
Grup musik yang dibentuk tahun 1967 ini beranggotakan tiga personel awal yakni Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah (Sam), Darmawan Dajat Hardjakusumah (Acil) dan Djaka Purnama Dajat Hardjakusumah (Jaka). Dalam perkembangan selanjutnya, Iin Parlina ikut pula bergabung sehingga jumlah personel band ini genap menjadi empat orang.
Dalam peta musik pop Tanah Air, Bimbo disebut-sebut oleh sementara kalangan sebagai salah satu band pelopor di negeri ini yang turut mendobrak tradisi dominasi penyanyi-penyanyi tunggal (solois) sepanjang era tahun 1960-an.
Sepanjang kiprahnya meramaikan blantika musik Tanah Air, Bimbo telah merilis sedikitnya 200 album dan 800-an lagu. Kelompok musik yang para personelnya merupakan kakak-beradik ini juga berhasil menyabet 12 piringan emas. Berkat kiprah dan dedikasinya di jagat musik Tanah Air, Bimbo dianugerahi Lifetime Achievement Award pada ajang “NET 4.0 Indonesian Choice Awards 2017”.
Lagu-lagu yang diusung Bimbo memiliki beragam tema, mulai dari soal asmara, perjalanan hidup, lingkungan, kritik sosial, religi hingga lagu-lagu berunsur jenaka. Salah satu lagu Bimbo yang bertema kritik sosial "Tante Sun" (1977). Lagu yang berkisah tentang seorang perempuan supersibuk bernama Sun ini bahkan sempat kena cekal karena dianggap menyinggung gaya hidup sejumlah istri pejabat tinggi di masa kekuasaan Orde Baru. Mari, kita simak liriknya.
Tante Sun, oh Tante Sun
Tante yang manis
Tiap pagi giat berolah raga
Pergi bermain golf
Hingga datangnya siang
Terus ke salon untuk mandi susu
Tante Sun, oh, Tante Sun
Tante yang giat
Segala rapat dan berbagai arisan
Pagi siang dan malam
Tak pernah terlewatkan
Oh, Tante Sun, oh, Tante teladan
Batu zamrud berlian dan kerikil
Emas hingga besi beton bisnisnya
Cukong-cukong dan tauke
Direktur dan makelar
Tekuk lutut karena Tante Sun
Tante Sun, oh, Tante Sun
Tante yang gaya
Tidak pernah merasa kesusahan
Senyum kiri dan kanan, memikat tua muda
Oh, Tante Sun, oh, Tante-Tante Sun
Sebagai salah satu kelompok musik pelopor yang berkontribusi cukup besar bagi kemajuan musik pop Tanah Air, mungkin sudah selayaknya suatu saat nanti didirikan museum Bimbo. Selain sebagai wujud apresiasi dan penghormatan terhadap eksistensi Bimbo, pendirian museum ini juga dimaksudkan agar khalayak dapat lebih jauh mengetahui hal ihwal yang terkait dengan Bimbo, mulai dari sejarah terbentuknya dari era pra-Bimbo, Trio Brimbo hingga ke era Bimbo, album-album musik berserta lagu-lagu yang telah mereka hasilkan, hingga ke pernak-pernik yang terkait dengan kelompok ini.(jok)
Grup musik yang dibentuk tahun 1967 ini beranggotakan tiga personel awal yakni Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah (Sam), Darmawan Dajat Hardjakusumah (Acil) dan Djaka Purnama Dajat Hardjakusumah (Jaka). Dalam perkembangan selanjutnya, Iin Parlina ikut pula bergabung sehingga jumlah personel band ini genap menjadi empat orang.
Dalam peta musik pop Tanah Air, Bimbo disebut-sebut oleh sementara kalangan sebagai salah satu band pelopor di negeri ini yang turut mendobrak tradisi dominasi penyanyi-penyanyi tunggal (solois) sepanjang era tahun 1960-an.
Sepanjang kiprahnya meramaikan blantika musik Tanah Air, Bimbo telah merilis sedikitnya 200 album dan 800-an lagu. Kelompok musik yang para personelnya merupakan kakak-beradik ini juga berhasil menyabet 12 piringan emas. Berkat kiprah dan dedikasinya di jagat musik Tanah Air, Bimbo dianugerahi Lifetime Achievement Award pada ajang “NET 4.0 Indonesian Choice Awards 2017”.
Lagu-lagu yang diusung Bimbo memiliki beragam tema, mulai dari soal asmara, perjalanan hidup, lingkungan, kritik sosial, religi hingga lagu-lagu berunsur jenaka. Salah satu lagu Bimbo yang bertema kritik sosial "Tante Sun" (1977). Lagu yang berkisah tentang seorang perempuan supersibuk bernama Sun ini bahkan sempat kena cekal karena dianggap menyinggung gaya hidup sejumlah istri pejabat tinggi di masa kekuasaan Orde Baru. Mari, kita simak liriknya.
Tante Sun, oh Tante Sun
Tante yang manis
Tiap pagi giat berolah raga
Pergi bermain golf
Hingga datangnya siang
Terus ke salon untuk mandi susu
Tante Sun, oh, Tante Sun
Tante yang giat
Segala rapat dan berbagai arisan
Pagi siang dan malam
Tak pernah terlewatkan
Oh, Tante Sun, oh, Tante teladan
Batu zamrud berlian dan kerikil
Emas hingga besi beton bisnisnya
Cukong-cukong dan tauke
Direktur dan makelar
Tekuk lutut karena Tante Sun
Tante Sun, oh, Tante Sun
Tante yang gaya
Tidak pernah merasa kesusahan
Senyum kiri dan kanan, memikat tua muda
Oh, Tante Sun, oh, Tante-Tante Sun
Sebagai salah satu kelompok musik pelopor yang berkontribusi cukup besar bagi kemajuan musik pop Tanah Air, mungkin sudah selayaknya suatu saat nanti didirikan museum Bimbo. Selain sebagai wujud apresiasi dan penghormatan terhadap eksistensi Bimbo, pendirian museum ini juga dimaksudkan agar khalayak dapat lebih jauh mengetahui hal ihwal yang terkait dengan Bimbo, mulai dari sejarah terbentuknya dari era pra-Bimbo, Trio Brimbo hingga ke era Bimbo, album-album musik berserta lagu-lagu yang telah mereka hasilkan, hingga ke pernak-pernik yang terkait dengan kelompok ini.(jok)
Komentar
Posting Komentar