Langsung ke konten utama

Antassalam, 'Andaikan', dan Camelia Malik

DI zamannya, radio Antassalam bukan hanya menjadi stasiun radio dangdut paling top di Kota Bandung, tetapi juga pernah menjadi stasiun radio dengan rating teratas di ibukota Jawa Barat ini.

Mari kembali ke awal tahun 90-an. Jika Jakarta saat itu memiliki CBB, stasiun radio dangdut yang mengudara di frekwensi 107,55 MHz, maka Bandung mempunyai Antassalam, di frekwensi 106,5 MHz.

Mengudara dari Jalan Purwakarta 200, Antapani, Bandung Timur, Antassalam dulunya bernama Fortune, yang berformat multisegmen. Setelah menyandang nama Antassalam, format berubah menjadi radio dangdut.

Daya pancar Antassalam terbilang lumayan kuat. Di Desa Sukarame, Sukanagara, Cianjur Selatan, yang jaraknya sekitar 112 kilometer dari Bandung, siaran Antassalam dapat diterima dengan jelas, layaknya stasiun radio lokal. Saban hari, lagu-lagu dangdut mengalun dari stasiun radio ini.


Salah satu lagu dangdut yang kerap mengudara lewat Antassalam ketika itu adalah "Andaikan" dan "Perpisahan" dari Camelia Malik.

Tidak sedikit mamang-mamang pengemudi angkot di Kota Bandung yang setia stay tuned di frekwensi 106,5 MHz sembari nambangan angkot. Begitu juga para pedagang di pasar-pasar. Sambil ngaladangan, mereka menyimak siaran Antassalam.

Awal-awal tahun 1990-an bisa dibilang masih merupakan masa keemasan angkot, dan juga masa keemasan stasiun radio swasta -- baik yang mengudara di jalur AM maupun yang mengudara di jalur FM.

Angkot masih bertabur penumpang, sementara stasiun radio juga masih bertabur iklan. Sungguh beda dengan masa sekarang.(jok)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Making Sustainable Fashion Become Reality

In the era of global boiling, where environmental awareness is becoming more important than before, we really need to create sustainable living conditions with a lower carbon footprint. Adopting sustainable fashion practices is one of the keys to achieving a sustainable livelihood on planet Earth. Truth to be told, almost all of our activities have negative impacts on the environment. Our daily activities and choices, from the food and drink we consume, the modes of transportation we use to the clothes we wear, leave carbon footprints which cumulative impact makes our Earth's temperature continue to increase. The bad news is that we are now no longer in the era of global warming. But, we have entered the era of global boiling. At least that's what we heard from the statement of the Secretary General of the United Nations [UN], Antonio Guterres, after several scientists confirmed that last July was the hottest month in the history of Earth's life. Speaking before the journa...

Peluang Mendulang Cuan Bersama IndiHome

IndiHome bukan saja telah membuat aktivitas kita jadi tanpa batas, tetapi juga telah memberi peluang bagi kita untuk mendulang cuan.  Lumpuh. Mungkin kata itulah yang paling tepat utuk melukiskan bagaimana segala aktivitas kehidupan kita dibuat berhenti total andai pandemi COVID terjadi pada 30-40 tahun silam. Beruntung COVID datang di saat internet telah mejadi bagian dari kehidupan kita. Meski diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat demi mencegah penularan virus COVID, toh beragam aktivitas kita masih dapat kita lakukan dengan mudah. Sumber gambar: wifiindihome.web.id Selama pandemi COVID, boleh dibilang internet menjadi salah satu penyelamat roda kehidupan kita, bahkan peradaban kita. Dan ketika berbicara internet, mau tidak mau, kita harus menyinggung IndiHome, yang kini telah menjadi internetnya Indonesia. Berkat keberadaan IndiHome, yang memiliki tagline Aktivitas   tanpa Batas itu, kita masih bisa bekerja dari rumah dan menafkahi keluarga, kendati pandemi COVID...

Tugas Guru Abad 21

"Education is the key to success in life, and teachers make a lasting impact in the lives of their students." ( Solomon Ortiz ) KEMAMPUAN dasar berupa membaca, menulis dan berhitung kini dipandang tidak cukup sebagai bekal dalam menghadapi persoalan kehidupan yang semakin kompleks di era Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan kian menguatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta digitalisasi di nyaris semua bidang kehidupan.  Dewasa ini, individu dituntut memiliki kemampuan daya nalar tinggi. Proses pembelajaran di sekolah tidak boleh lagi cuma menekankan pada aspek hafalan ( memorizing ). Dengan demikian, berbagai pengetahuan yang diajarkan di sekolah tidak cukup hanya sebatas mampu diingat oleh para siswa, tetapi harus pula mampu diterapkan oleh para siswa dalam kehidupan nyata mereka. Pada saat yang sama, siswa juga perlu didorong untuk senantiasa berpikir kritis sehingga mereka mampu memutuskan apa yang harus mereka yakini dan lakukan (Norris & Enni...