VIRUS corona (Covid-19) disebut-sebut memiliki kaitan erat dengan kelelawar.
Wabah virus corona menjalar ke mana-mana. Dari yang asalnya cuma melanda Wuhan, Tiongkok, kini nyaris merata merundung berbagai negara. Termasuk Indonesia.
Kelelawar dicurigai sebagai penyebab corona. Temuan sejumlah peneliti menunjukkan bahwa virus pemicu COVID-19 sempat terlihat pada kelelawar tapal kuda yang ada di Tiongkok.
Sementara itu, ada juga sebagian peneliti lain yang meyakini bahwa trenggiling adalah hewan utama yang berperan dalam penularan virus corona ke manusia.
Sudah barang tentu, perlu penelitian lebih jauh untuk lebih memastikan hal ini. Dengan begitu, bisa didapat kesimpulan yang tegas ihwal hewan mana yang paling berperan dalam penularan virus corona.
Kelayapan malam
Dalam bahasa Sunda, kelelawar disebut kalong. Mereka yang sering kelayapan malam hingga dini hari atau pun suka begadang sampai dini hari sering dijuluki si Kalong.
Terjaga sampai dini hari untuk melakukan sejumlah aktivitas, dalam bahasa Sunda, disebut sebagai ngalong.
Sebagai hewan nokturnal, kelelawar memang lebih banyak aktif di malam hari. Siang hari justru digunakan untuk beristirahat.
Gambaran sekilas mengenai kehidupan kelelawar dideskripsikan oleh Koes Plus lewat sebuah lagunya bertajuk "Kelelawar."
Lagu ini termuat di album perdana mereka, Dheg Dheg Plas. Dirilis tahun 1969.
Dalam lagu itu, tentu, tidak disebut bahwa kelelawar dapat menularkan penyakit.(jok)
Wabah virus corona menjalar ke mana-mana. Dari yang asalnya cuma melanda Wuhan, Tiongkok, kini nyaris merata merundung berbagai negara. Termasuk Indonesia.
Kelelawar dicurigai sebagai penyebab corona. Temuan sejumlah peneliti menunjukkan bahwa virus pemicu COVID-19 sempat terlihat pada kelelawar tapal kuda yang ada di Tiongkok.
Sementara itu, ada juga sebagian peneliti lain yang meyakini bahwa trenggiling adalah hewan utama yang berperan dalam penularan virus corona ke manusia.
Sudah barang tentu, perlu penelitian lebih jauh untuk lebih memastikan hal ini. Dengan begitu, bisa didapat kesimpulan yang tegas ihwal hewan mana yang paling berperan dalam penularan virus corona.
Kelayapan malam
Dalam bahasa Sunda, kelelawar disebut kalong. Mereka yang sering kelayapan malam hingga dini hari atau pun suka begadang sampai dini hari sering dijuluki si Kalong.
Terjaga sampai dini hari untuk melakukan sejumlah aktivitas, dalam bahasa Sunda, disebut sebagai ngalong.
Sebagai hewan nokturnal, kelelawar memang lebih banyak aktif di malam hari. Siang hari justru digunakan untuk beristirahat.
Gambaran sekilas mengenai kehidupan kelelawar dideskripsikan oleh Koes Plus lewat sebuah lagunya bertajuk "Kelelawar."
Lagu ini termuat di album perdana mereka, Dheg Dheg Plas. Dirilis tahun 1969.
Dalam lagu itu, tentu, tidak disebut bahwa kelelawar dapat menularkan penyakit.(jok)
Komentar
Posting Komentar