Langsung ke konten utama

Korona, Kesunyian, dan Kesepian

WABAH virus korona (Covid-19) yang kian meluas saat ini telah mendorong otoritas di banyak negara menutup rapat-rapat (lock down) sebagian maupun seluruh wilayah mereka.

Di Indonesia, sejak korona merajalela, pemerintah mengimbau warga untuk menjaga kontak dan menjaga jarak. Warga, jika tidak memiliki kepentingan mendesak, diminta untuk tetap tinggal di rumah masing-masing.

Dalam situasi di mana penyakit menular mewabah dengan cepat dan luas, mengisolasi diri merupakan langkah terbaik.

Mengisolasi diri bukan hanya dapat mencegah kita tertular penyakit (saat kita sehat), melainkan juga mencegah kita menularkan penyakit ke orang lain (ketika kita mungkin saja  telah terinfeksi virus penyakit).

Saat wabah penyakit menular merajalela, laku soliter, mengisolasi diri, menyepi dari keramaian, berguna untuk memutus rantai penyebaran penyakit.  Hidup dalam kesunyian, hidup dalam kesendirian, menjauh dari keramaian, dapat ikut menyelamatkan jiwa orang lain.



Di luar soal wabah penyakit, kesunyian, kesendirian dan kesepian merupakan hal-hal yang cukup sering diangkat dalam karya-karya para komposer musik pop.

The Beatles, misalnya, pernah mengangkat tema kesunyian dan kesepian ini lewat lagu mereka Eleanor Rigby. Dari dalam negeri, The Mercy's punya pula lagu tentang kesunyian dan kesendirian. Judulnya: Hidupku Sunyi. Lagu ini bahkan pernah didaur ulang oleh Tantowi Yahya dan dibawakan dalam versi kantri.

Hidupku Sunyi termuat dalam album perdana kelompok The Mercy's, yang diproduksi oleh Purnama Record, Jakarta. Di album yang sama, termuat pula Kisah Seorang Pramuria serta Love, sebuah lagu manis nan sendu berlirik bahasa Inggris. 

Selain bisa menyimak duet serasi Charles Hutagalung dan Rinto Harahap, dalam Hidupku Sunyi, kita juga bisa menyimak tiupan saksofon Albert Sumlang yang fenomenal itu.(jok)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Making Sustainable Fashion Become Reality

In the era of global boiling, where environmental awareness is becoming more important than before, we really need to create sustainable living conditions with a lower carbon footprint. Adopting sustainable fashion practices is one of the keys to achieving a sustainable livelihood on planet Earth. Truth to be told, almost all of our activities have negative impacts on the environment. Our daily activities and choices, from the food and drink we consume, the modes of transportation we use to the clothes we wear, leave carbon footprints which cumulative impact makes our Earth's temperature continue to increase. The bad news is that we are now no longer in the era of global warming. But, we have entered the era of global boiling. At least that's what we heard from the statement of the Secretary General of the United Nations [UN], Antonio Guterres, after several scientists confirmed that last July was the hottest month in the history of Earth's life. Speaking before the journa...

Peluang Mendulang Cuan Bersama IndiHome

IndiHome bukan saja telah membuat aktivitas kita jadi tanpa batas, tetapi juga telah memberi peluang bagi kita untuk mendulang cuan.  Lumpuh. Mungkin kata itulah yang paling tepat utuk melukiskan bagaimana segala aktivitas kehidupan kita dibuat berhenti total andai pandemi COVID terjadi pada 30-40 tahun silam. Beruntung COVID datang di saat internet telah mejadi bagian dari kehidupan kita. Meski diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat demi mencegah penularan virus COVID, toh beragam aktivitas kita masih dapat kita lakukan dengan mudah. Sumber gambar: wifiindihome.web.id Selama pandemi COVID, boleh dibilang internet menjadi salah satu penyelamat roda kehidupan kita, bahkan peradaban kita. Dan ketika berbicara internet, mau tidak mau, kita harus menyinggung IndiHome, yang kini telah menjadi internetnya Indonesia. Berkat keberadaan IndiHome, yang memiliki tagline Aktivitas   tanpa Batas itu, kita masih bisa bekerja dari rumah dan menafkahi keluarga, kendati pandemi COVID...

Bingung Cari Asuransi Mobil? Cukup Klik Tugu Insurance!

DIGITALISASI dan transformasi digital sekarang ini merupakan keniscayaan. Nyaris semua sektor kehidupan kini mengalaminya. Tidak terkecuali sektor asuransi. Mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman, berangsur-angsur, perusahaan-perusahaan asuransi mulai menerapkan digitalisasi untuk sejumlah layanan dan produknya.  Untuk memilih dan membeli produk asuransi, misalnya, nasabah tidak perlu repot-repot datang menemui staf layanan pelanggan ( customer service ). Cukup menggunakan ponsel atau komputer serta koneksi internet dan kemudian mengakses aplikasi digital yang telah disediakan, pemilihan dan pembelian sebuah produk asuransi bisa segera dilakukan. Digitalisasi menerpa segenap sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor asuransi. Sumber gambar: tugu.com. Ke depan, boleh jadi digitalisasi di sektor asuransi ini akan semakin mengemuka. Fenomenanya mirip seperti apa yang terjadi dalam sektor-sektor finansial dan perbankan. Di Indonesia, saat ini, sudah ada sejumlah perusahaan asuransi ...